Jika diibaratkan dalam istilah kelistrikan erep-erep (eureup-eureup) dapat disebut sebagai konsleting. Dalam kondisi ini otak mengirim sinyal-sinyal sebagaimana pada saat kita tengah terjaga, sedangkan tubuh tidak dapat merespon sinyal-sinyal tersebut dengan baik, karena diri kita mengira bahwa kita sedang tertidur. Itulah sebabnya mengapa tubuh tetap tidak bergerak dan mengalami kelumpuhan sementara.
Erep-erep (eureup-eureup) juga bisa disertai dengan halusinasi, seperti mendengar suara-suara berisik dan perasaan seolah melihat penampakan bayangan hitam yangsangat besar dan menyeramkan. Itulah sebabnya mengapa erep-erep (eureup-eureup) selalu dihubungkan dengan hal-hal yang berbau gaib dan mistis.
Erep-erep (eureup-eureup) merupakan suatu kondisi fenomena tubuh yang disebut Sleep Paralysis atau lumpuh tidur. Menurut Al Cheyne seorang peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, Sleep Paralysis adalah sejenis halusinasi, karena adanya gangguan malfungsi tidur pada tahap Rapid Eye Movement.
-
Fase belum tidur atau setengah sadar
-
Fase letih dalam atau lelap, dan
-
Fase Rapid Eye Movement dimana mimpi terjadi.
Dalam kasus Sleep Paralysis kita tidak melewati fase lelap melainkan langsung melompat dari setengah lelap, langsung masuk fase Rapid Eye Movement dan mengalami mimpi.
Itulah asal muasalnya mengapa kita tetap merasa tersadar dan merasakan pendengaran-pendengaran serta penampakan-penampakan yang menyeramkan. Padahal sesungguhnya yang terjadi adalah kita tertidur memejamkan mata, dan semua kejadian menyeramkan yang kita alami itu hanyalah sebuah mimpi.
Jadi kita tidak perlu takut jika sampai mengalami erep-erep (eureup-eureup). Rubahlah pola pikir kita dan beri keyakinan pada benak pikiran kita, bahwa semua yang terjadi tidaklah nyata, dan ini semua hanyalah sebuah halusinasi.
Bila kita mengalami erep-erep (eureup-eureup) cobalah untuk tetap tenang, tarik nafas perlahan dan usahakanlah untuk tidak panik dan melawan, karena hal seperti itu hanya akan menimbulkan kelelahan yang amat sangat pada saat kita terbangun dari tidur. Cukup gerak-gerakan kepala dan ujung-ujung tangan serta kaki dengan perlahan sambil tetap menarik nafas panjang dan dalam secara teratur hingga tubuh kita benar-benar siap untuk terjaga.
Erep-erep (eureup-eureup) tidak berlangsung lama, dan erep-erep (eureup-eureup) hanya berlangsung beberapa detik hingga satu menit. Yang perlu kita ingat bersama dalam hal ini, belum pernah ada laporan kejadian tentang adanya orang yang meninggal karena mengalami erep-erep (eureup-eureup). Jadi sekali lagi ini merupakan suatu kejadian yang tidak perlu menjadi kekhawatiran kita.
Menurut beberapa penelitian menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan manusia mengalami erep-erep (eureup-eureup) atau Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu.
Tips menghidari erep-erep (eureup-eureup) dari penelitian klinis, yaitu :
-
Tidurlah dengan cukup waktu istirahat dan teratur.
-
Kurangi beban stres dengan selalu mendekatkan diri kepada jalan Tuhan.
-
Berolahraga secara teratur, dan
-
Melaksanakan pola hidup sehat.
Kejadian ini sering dialami sebgian besar masyarakat, bahkan hingga sekarang. Saat hendak bangun dari tidur atau baru saja terlelap, saya merasa seperti ditindih sesuatu. Ini membuat saya sulit bangun ataupun berteriak minta tolong.
Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali..
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.